Suara Genz - Jasad seorang wanita ditemukan di dasar lift Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, dan peristiwa ini menarik perhatian banyak orang, termasuk pengacara ternama, Hotman Paris Hutapea. Hotman menyoroti rusaknya sistem lift di Bandara Kualanamu dan bagaimana pintu lift bisa terbuka jika di depannya adalah ruang terjun bebas yang berbahaya.
Sebelumnya, dalam potongan video rekaman CCTV yang tersebar luas, seorang wanita terjatuh di lift Bandara Kualanamu. Dalam video tersebut terlihat wanita tersebut jatuh saat hendak keluar dari lift. Lift yang dinaiki wanita itu terlihat memiliki dua pintu.
Wanita itu masuk ke dalam lift sendirian dan tampak mengangkat ponselnya. Kemudian dia berdiri bertahan di depan pintu yang akan terbuka. Ketika pintu terbuka, wanita tersebut keluar melalui pintu lift, tetapi malah terjun ke bawah.
"Kalau ada kesalahan sistem di lift tersebut di Bandara Kualanamu, Sumut, pintu (lift) terbuka langsung terjun bebas. Berarti salah di sistemnya dong. Kok bisa liftnya terbuka sementara begitu keluar lift langsung terjun bebas," ucap Hotman dalam video singkat yang diunggah di akun media sosial Instagram pribadinya, @hotmanparisofficial.
Hotman menambahkan, "Ingat tanggung jawab perdata dan pidana dari pemilik lift. Segera proses secara hukum kejadian di Bandara Kualanamu, di mana seorang wanita meninggal begitu pintu lift terbuka dia melangkah kakinya keluar langsung terjun bebas."
Mayat wanita yang jatuh dari lift di Bandara Kualanamu ditemukan tiga hari setelah kejadian. Identitas korban juga telah diketahui sebagai Aisiah Sinta Dewi Hasibuan (38), warga Kecamatan Medan Sunggal.
Menanggapi penemuan mayat ini, Direktorat Jenderal Hubungan Udara (Dirjen Hubud) mengirim surat teguran kepada PT Angkasa Pura Aviasi yang bertanggung jawab atas keselamatan, keamanan, dan pelayanan di bandara tersebut.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M Kristi Endah Murni, menginstruksikan agar peningkatan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan di bandara ditingkatkan dan segera dilakukan perbaikan pada fasilitas yang mengalami kerusakan. Kristi juga meminta Kantor Otoritas Bandar Udara II meningkatkan pengawasan terhadap pelayanan di bandara tersebut.