Suara Genz - Nur Salam, seorang pengusaha asal Banyumas, telah mencapai kesuksesan yang luar biasa dalam merintis bisnisnya dari bawah. Dengan tekad yang kuat dan semangat kewirausahaan yang tak tergoyahkan, Nur Salam berhasil menciptakan dua entitas bisnis yang menginspirasi, yaitu Kainnesia dan Swantara. Keduanya memiliki peran penting dalam mempromosikan dan memperluas keberlanjutan industri tenun Indonesia.
Kainnesia, atau yang juga dikenal dengan Kain Tenun Indonesia, merupakan sebuah social enterprise yang mengubah tenunan tangan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia menjadi produk fungsional. Nur Salam memulai Kainnesia dengan visi yang jelas, yaitu untuk memperkenalkan dan mempopulerkan keindahan dan kualitas kain tenun Indonesia kepada masyarakat lokal maupun internasional. Melalui Kainnesia, Nur Salam telah berhasil menghadirkan berbagai koleksi kain tenun unik yang menggabungkan kekayaan budaya Indonesia dengan desain modern yang menarik.
Selain itu, Nur Salam juga mendirikan Swantara, sebuah program sosial pemberdayaan dan regenerasi penenun Nusantara. Program ini dimulai di Yogyakarta dengan bekerja sama dengan kelompok tenun di daerah Krapyak Wetan, Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Swantara telah berhasil melahirkan 10 penenun muda dan melakukan revitalisasi workshop, menjadikan mereka sebagai pewaris budaya tenun Indonesia yang berharga. Dengan Swantara, Nur Salam berharap dapat meluaskan jangkauan program ini dan melahirkan penenun muda di berbagai daerah di Indonesia.
Dalam perjalanannya, Nur Salam juga mendirikan Biru Digital, sebuah agensi pemasaran dan branding yang bertujuan untuk membantu bisnis lokal dan start-up dalam memperkuat kehadiran mereka di dunia digital. Biru Digital memiliki visi yang sejalan dengan Kainnesia dan Swantara, yaitu untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap kekayaan budaya dan produk Indonesia.
Nur Salam, sebagai pendiri dan pemimpin inspirasional di balik Kainnesia, Swantara, dan Biru Digital, mengatakan, "Saya percaya bahwa kekayaan budaya Indonesia harus dikenal oleh dunia. Melalui Kainnesia, kami berusaha untuk memberikan tempat yang layak bagi tenunan tangan tradisional Indonesia, dan dengan Swantara, kami berusaha untuk melestarikan dan mendorong pertumbuhan industri tenun di Indonesia. Saya berharap bahwa melalui langkah-langkah ini, kami dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal dan juga ekonomi nasional."
Nur Salam juga menambahkan, "Bisnis kami bukan hanya tentang menghasilkan keuntungan semata, tetapi juga tentang mempromosikan keberlanjutan, pemberdayaan masyarakat, dan pelestarian budaya. Saya sangat berterima kasih kepada seluruh tim kami, mitra, dan pelanggan yang telah mendukung perjalanan kami hingga saat ini. Kami akan terus berusaha untuk memberikan yang terbaik dan membawa kebanggaan bagi Indonesia."
Nur Salam adalah contoh nyata seorang pengusaha sukses yang telah mencapai kesuksesan melalui perjuangan, semangat kewirausahaan, dan komitmen yang tinggi terhadap pelestarian budaya. Keberhasilannya dalam membangun Kainnesia dan Swantara tidak hanya memberikan kontribusi bagi industri tenun Indonesia, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk mengikuti jejaknya dalam menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.