Suara Genz - Dua guru asal Indonesia, Uswatun Khasana (Guru Bahasa Inggris) dan Siti Amalia (Guru Matematika) diundang mengajar di SMP Geulbeot, Kota Sejong, Korea Selatan.
Dijelaskan Kepala Sekolah Cho Eun Kyung, SMP Geulbeot terpilih sebagai satu-satunya sekolah di Kota Sejong untuk menjalankan program 'Pertukaran Pendidikan 2023 dengan Negara Sasaran Multikultural'.
Program yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Korea Selatan berlangsung sejak 23 Agustus hingga 19 November 2023.
Dalam proyek pertukaran ini, Uswatun Khasana dan Siti Amalia diundang untuk merasakan kurikulum di sana dan melakukan semua aktivitas pendidikan --- termasuk berbagi soal budaya Indonesia --- dalam bahasa Inggris.
"Selain itu, kami juga menawarkan berbagai kurikulum dan kelas konvergensi, seperti pembelajaran IPS tentang warisan alam Indonesia, pembelajaran memainkan alat musik tradisional Indonesia, serta teknologi dan ekonomi rumah tangga dalam membuat makanan tradisional Indonesia," kata Cho Eun Kyung dikutip dari situs Gukje News pada Jumat, 27 Oktober 2023.
Bahkan, semua siswa menggunakan waktu beraktivitas di klub olahraga untuk mempelajari permainan dan tarian tradisional Indonesia.
Antusiasme diperlihatkan seluruh murid. Salah satunya Joo Min Hyun yang mengatakan,"Terima kasih telah datang dari Indonesia ke Korea untuk mengajar."
Joo Min Hyun, menambahkan,"Sungguh menakjubkan dan menyenangkan belajar tentang negara dan budaya baru, serta berkomunikasi dalam bahasa asing dengan teman-teman."
Guru Indonesia Senang Bisa Mengajar di SMP Geulbeot
Sementara itu, Siti Amalia mengaku senang bisa mengajar di SMP Geulbeot. Dia juga merasa dihargai lantaran para guru dan siswanya semangat buat belajar lebih banyak tentang Indonesia.
"Saya harap saya dapat menghabiskan waktu yang berharga untuk memahami dan merasakan beragam budaya Korea dan Indonesia sambil bersenang-senang dengan murid SMP," katanya.
Lebih lanjut kepala sekolah Cho, mengatakan, ini adalah kesempatan yang baik bagi siswa di SMP Geulbeot untuk memahami berbagai budaya dan mengembangkan keterampilan komunikasi bahasa asing.
"Kami berharap kemampuan belajar mengajar global mereka akan ditingkatkan melalui kelas kolaboratif dengan guru yang diundang dari Indonesia," katanya.
"Kami akan secara aktif mendukung sisa periode guru Indonesia agar menjadi waktu yang lebih bermakna bagi guru dan siswa dari kedua negara," pungkasnya.