Suara Genz - Puluhan bayi prematur dievakasi dari Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, Palestina menuju Rumah Sakit Bersalin Al-Helal Al-Emairati di Kota Rafah, Jalur Gaza bagian Selatan, dekat perbatasan Mesir.
Ratusan orang termasuk pasien juga telah meninggalkan RS Al-Shifa pada Sabtu (18/11/2023).
Hal itu lantaran militer Israel (IDF) disebut telah mengepung RS Al-Shifa.
Ratusan orang termasuk pasien juga telah meninggalkan RS Al-Shifa pada Sabtu (18/11/2023).
Hal itu lantaran militer Israel (IDF) disebut telah mengepung RS Al-Shifa.
Dr Tedros mengatakan ada sekitar 31 bayi yang dipindah ke Rumah Sakit Bersalin Al-Helal Al-Emairati.
Puluhan bayi tersebut dipindahkan ke tempat perawatan darurat di unit perawatan intensif neonatal.
Pemindahan dilakukan mulai pada Minggu (19/11/2023).
Puluhan bayi tersebut dipindahkan ke tempat perawatan darurat di unit perawatan intensif neonatal.
Pemindahan dilakukan mulai pada Minggu (19/11/2023).
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menggambarkan upaya para pekerja kesehatan di Jalur Gaza sebagai para sosok yang "heroik".
Bayi-bayi tersebut didampingi oleh enam petugas kesehatan dan 10 anggota keluarga staf, kata Dr Tedros.
Nebal Farsakh mengatakan bayi-bayi itu harus dibungkus dengan kertas timah untuk menjaga suhu tubuh mereka.
Nebal Farsakh mengatakan bayi-bayi itu harus dibungkus dengan kertas timah untuk menjaga suhu tubuh mereka.
Dia mengatakan orang tua yang selamat telah diperintahkan untuk meninggalkan Kota Gaza.
Sehingga sebelum bayi-bayi tersebut dievakuasi, keberadaan para orangtua saat ini tidak diketahui.
Sehingga sebelum bayi-bayi tersebut dievakuasi, keberadaan para orangtua saat ini tidak diketahui.
Editor : Qurrota A'yun