Suara Genz - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) telah menyelenggarakan seminar daring dengan tema Literasi Digital: “Personal Branding di Sosial Media”. Seminar ini diselenggarakan pada hari Selasa, 19 Maret 2024 melalui platform Zoom meeting. Terdapat empat narasumber yang mumpuni di bidangnya sebagai pembicara, yaitu Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari yang merupakan seorang Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI, Bu Nurfitri Kurniawati, S.Sos., yang merupakan pengurus BPC Perhumas Solo, serta Bapak Ahmad S. Ahid., M.Psi., yang merupakan seorang Talents Mapping Practitioners.
Seminar ini merupakan dukungan Kemenkominfo terhadap Program Literasi Digital yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Seminar Ngobrol Bareng Legislator memiliki beberapa tujuan, di antaranya yaitu untuk mendorong masyarakat supaya mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi; memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat; memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya oleh APTIKA; mendorong dan memotivasi peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran di masa pandemi; serta mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya. Seminar ini terdiri dari beberapa sesi, yaitu sesi pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan sesi penutup.
Seminar dimulai pada pukul 13.00 WIB yang diawali oleh hiburan band pada 15 menit sebelumnya. Kemudian, ditampilkan pula video-video yang berkaitan dengan literasi digital. Seminar dibuka oleh seorang Master of Ceremony (MC) dengan menyapa para narasumber yang akan memberi paparan materi kepada seluruh peserta. Saat memasuki sesi pemaparan materi, MC menyerahkan acara kepada moderator untuk memandu sesi paparan dan sesi diskusi. Sesi pemaparan materi diawali oleh Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari.
Pak Kharis menyampaikan bahwa sosial media menjadi sarana yang banyak digunakan oleh orang ataupun perusahaan untuk melakukan branding. Beliau juga menyebutkan bahwa personal branding menggunakan sosial media akan sangat membantu orang dalam menyampaikan gagasan, ide, atau branding tentang dirinya. Branding kita yang baik akan membantu membuat orang mengenal kita sebagai orang baik. “Mudah-mudahan kita bisa mem-branding diri kita, namun bukan berarti kemudian yang jelek dijadikan baik. Akan tetapi, kita tampil apa adanya namun jangan sampai merugikan dan memancarkan hal-hal negatif dalam branding kita di sosial media.”, pesan Pak Kharis di akhir sesi pengantar materinya.
Seminar dilanjutkan dengan sambutan oleh Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., yang menjabat sebagai Dirjen Aplikasi dan Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI melalui tampilan video. Dalam video tersebut, beliau yang akrab dipanggil Bapak Semmy menjelaskan bahwa memasuki tahun 2024, perwujudan Indonesia Digital Nation tetap menjadi salah satu prioritas utama guna mewujudkan Indonesia yang makin digital dan maju. Kemenkominfo melalui Dirjen APTIKA terus berkomitmen dalam menyelenggarakan berbagai inisiatif dan program peningkatan literasi digital, guna mendukung upaya transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, serta berkelanjutan. Beliau menyampaikan bahwa upaya transformasi digital ini perlu terus dilakukan untuk mendorong kemajuan perekonomian bangsa dan membuka berbagai peluang bagi masyarakat Indonesia, mengingat perkembangan teknologi digital saat ini telah mengubah cara kita bekerja, berusaha, dan menjalani kehidupan sehari-hari. “Atas dasar itulah yang mendorong kami untuk melakukan peningkatan kesadaran, pengetahuan, dan kecakapan digital yang ditujukan pada tiga sektor, yaitu masyarakat umum, pemerintahan, dan pendidikan, melalui berbagai program literasi digital.”, tambah Pak Semmy dalam sambutannya.
Pemaparan materi selanjutnya disampaikan oleh Bu Nurfitri Kurniawati, S.Sos. Pada awal sesi pemaparan materinya, beliau menyebutkan definisi personal branding menurut beberapa ahli.
Beliau menambahkan bahwa personal branding yang baik adalah yang sifatnya murni dan berasal dari pengalaman yang dimiliki, serta otentik. Kalau personal branding yang ditampilkan tidak sesuai kenyataan, berarti itu termasuk pencitraan. Beberapa alasan
berikut dijelaskan oleh Bu Nurfitri terkait pentingnya personal branding, seperti meningkatkan visibilitas dan pengakuan, membangun kepercayaan dan otoritas, mempermudah jaringan dan koneksi, membantu dalam kemajuan karier, serta menjaga relevansi di era digital. “Secara keseluruhan, personal branding adalah tentang mengidentifiksikan dan mengomunikasikan nilai-nilai keahlian dan kepribadian kita secara jelas dan konsisten untuk membuka peluang pintu yang lebih luas dan sukses dalam berkarir dan kehidupan profesionalnya.”, rangkum Bu Nurfitri sebagai penutup dari sesi pemaparan materinya.
Bapak Ahmad S. Ahid., M.Psi., menjadi pemateri terakhir yang memaparkan materinya. Beliau menyebutkan bahwa saat ekosistem digital dapat berpengaruh terhadap perkembangan diri dan karir kita, maka kita membutuhkan personal branding di dunia maya. Beliau menambahkan bahwa sosial media tidak dapat mempilkan diri kita seutuhnya, namun hanya merekam dan mengabarkan kepada pengguna lainnya sesuai apa yang kita informasikan. Hal itu berarti bahwa kita bisa mengontrol citra diri seperti apa yang akan ditampilkan di sosial media. Citra diri otentik adalah kesan yang diperoleh orang lain terhadap diri kita yang asli berdasar pola pikir, pola rasa, dan pola perilaku yang selaras baik saat kita sendiri maupun saat berinteraksi dengan orang lain.
Pak Ahid menjelaskan tiga kunci dalam memenangkan personal branding, yaitu clarity, specialization, dan consistency. Beliau juga menjelaskan beberapa cara dalam meningkatkan personal branding, yaitu dengan mencari tahu siapa kita, menentukan untuk apa kita ingin dikenal, menentukan audiens kita, memelajari dan mengikuti para ahli yang memiliki kesamaan niche dengan kita, serta menjaga reputasi dan konsistensi.
“Membangun citra diri yang otentik itu mudah, jika Anda kesulitan dalam membangunnya, berarti anda belum mengenal diri anda, karena sumber dari personal branding yang otentik itu ada dalam diri kita. Maka, carilah mutiara yang ada dalam diri Anda, kemudian yakinkan itu ada manfaatnya untuk orang lain, Anda akan memilih konsistensi yang tidak terbatas untuk menyampaikan diri Anda yang otentik di sosial media.” pesan Pak Ahid kepada para peserta sebagai penutup.
Setelah paparan materi dari keempat narasumber, moderator membuka sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias dalam memberikan pertanyaan. Dari 150 peserta, terdapat dua pertanyaan yang terpilih. Sesi diskusi melalui tanya jawab berjalan
interaktif antara narasumber dan peserta. Setelah selesai sesi diskusi, moderator mengembalikan acara kepada MC. Acara ditutup secara resmi oleh MC pada puku 15.00 WIB. Seminar ini diharapkan dapat menjadi sarana penambahan literasi digital bagi masyarakat sebagai dukungan kepada pemerintah mewujudkan transformasi digital Indonesia.