Suara Genz - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) telah menyelenggarakan seminar daring dengan tema Literasi Digital: “Literasi Digital bagi Tenaga Didik”. Seminar ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 30 Maret 2024 melalui platform Zoom meeting.
Terdapat empat narasumber yang mumpuni di bidangnya sebagai pembicara, yaitu Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari yang merupakan seorang Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI, Bu Farida Nur Aini, S.Sos., sebagai konten kreator parenting, serta Bapak Rohmad Suryadi., S.Sos., M.A., yang merupakan Direktur Prospek Research Center.
Seminar ini merupakan dukungan Kemenkominfo terhadap Program Literasi Digital yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Seminar Ngobrol Bareng Legislator memiliki beberapa tujuan, di antaranya yaitu untuk mendorong masyarakat supaya mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi; memberdayakan masyarakat agar dapat memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat; memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya oleh APTIKA; mendorong dan memotivasi peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran di masa pandemi; serta mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya. Seminar ini terdiri dari beberapa sesi, yaitu sesi pembukaan, pemaparan materi, sesi tanya jawab, dan sesi penutup.
Seminar dimulai pada pukul 13.00 WIB yang diawali oleh hiburan band pada 15 menit sebelumnya. Kemudian, ditampilkan pula video-video yang berkaitan dengan literasi digital. Seminar dibuka oleh seorang Master of Ceremony (MC) dengan menyapa para narasumber yang akan memberi paparan materi kepada seluruh peserta. Saat memasuki sesi pemaparan materi, MC menyerahkan acara kepada moderator untuk memandu sesi paparan dan sesi diskusi. Sesi pemaparan materi diawali oleh Bapak Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari.
Pak Kharis menyampaikan bahwa tenaga pendidik tidak hanya mencakup guru yang ada di SD sampai SMA, tapi seluruh pihak yang terlibat dalam upaya pendidikan, baik pendidikan di dalam maupun luar sekolah. Menurut beliau, tenaga pendidik merupakan suatu aset yang sangat berharga dalam suatu negara. “Dalam perkembangannya, saat teknologi digital makin maju dan mendominasi sebagai sarana pendukung dalam setiap aktivitas manusia, tanpa terkecuali di dunia pendidikan, maka tenaga pendidik pun harus terliterasi dengan baik.”, ucap Pak Kharis. Beliau menambahkan bahwa tenaga pendidik yang kerap berhubungan dalam memberikan keilmuan pada peserta didiknya, maka teknologi digital menjadi suatu kata kunci. Proses belajar-mengajar, transformasi ilmu sekarang menjadi lebih cepat karena faktor teknologi digital yang menyertai tenaga pendidik. “Maka harapannya, seluruh tenaga pendidik dapat menguasai teknologi digital dengan baik.”, pesan Pak Kharis di akhir sesi pengantar materinya.
Seminar dilanjutkan dengan sambutan oleh Bapak Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., yang menjabat sebagai Dirjen Aplikasi dan Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI melalui tampilan video. Dalam video tersebut, beliau yang akrab dipanggil Bapak Semmy menjelaskan bahwa memasuki tahun 2024, perwujudan Indonesia Digital Nation tetap menjadi salah satu prioritas utama guna mewujudkan Indonesia yang makin digital dan maju. Kemenkominfo melalui Dirjen APTIKA terus berkomitmen dalam menyelenggarakan berbagai inisiatif dan program peningkatan literasi digital, guna mendukung upaya transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, serta berkelanjutan. Beliau menyampaikan bahwa upaya transformasi digital ini perlu terus dilakukan untuk mendorong kemajuan perekonomian bangsa dan membuka berbagai peluang bagi masyarakat Indonesia, mengingat perkembangan teknologi digital saat ini telah mengubah cara kita bekerja, berusaha, dan menjalani kehidupan sehari-hari. “Atas dasar itulah yang mendorong kami untuk melakukan peningkatan kesadaran, pengetahuan, dan kecakapan digital yang ditujukan pada tiga sektor, yaitu masyarakat umum, pemerintahan, dan pendidikan, melalui berbagai program literasi digital.”, tambah Pak Semmy dalam sambutannya.
Pemaparan materi selanjutnya disampaikan oleh Bu Farida Nur Aini, S.Sos. Pada awal sesi pemaparan materinya, beliau menyebutkan definisi literasi, yaitu kemampuan seseorang untuk membaca, memahami, menafsirkan, dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk konteks. Makna literasi itu berarti apa yang sudah kita terapkan dari ilmu yang sudah kita dapat. Ada enam macam literasi yang harus dikuasai tenaga pendidik, yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan. Beliau juga menambahkan kemampuan literasi digital yang penting dikuasai oleh tenaga pendidik, yaitu kemampuan mengakses, memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi yang ditemukan secara online dan bijak. Adanya skil literasi digital pada tenaga pendidik memiliki keuntungan, yaitu referensi yang dimiliki menjadi luas dan dapat menjadikan pembelajaran lebih interaktif. “Ada atau tidak adanya kita sebagai pendidik, dengan adanya kemampuan literasi digital, pembelajaran bisa tetap jalan, karena semua pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.”, sebut Bu Farida di akhir sesi materinya.
Bapak Rohmad Suryadi., S.Sos., M.A., menjadi pemateri terakhir yang memaparkan materinya. Beliau menyebutkan data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (Maret 2019 – 2023) bahwa dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan persentase penggunaan HP dan internet bagi pemuda. Namun, persentase terbesar terkait tujuan penggunaannya yaitu untuk mengakses media sosial (84,37%). Sedangkan, tujuan untuk pembelajaran online hanya sebesar 12,77%. Beliau menyebutkan bahwa literasi digital bagi pendidik mendapat tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan kompetensi, tantangan tersebut meliputi kurangnya akses pada tenaga didik dan kelompok sasaran terhadap teknologi terkini, keterbatasan dalam pengembangan sumber daya, dan kebutuhan untuk tetap up-to-date dengan perkembangan teknologi yang cepat. Ada tiga hal kunci dalam menguasai aspek digital dengan baik, yaitu knowledge acquisition atau pemahaman mengenai pengetahuan, knowledge deepening atau pendalaman pengetahuan, dan knowledge creation atau penciptaan pengetahuan. “Untuk mengatasi tantangan di era digital dan pemenuhan kompetensi TIK di kalangan tenaga didik ini membutuhkan kerja sama antara pendidik, lembaga pendidikan, dan pemerintah untuk mengembangkan strategi yang efektif dan solusi yang sesuai, serta memastikan bahwa semua tenaga didik memiliki kompetensi yang memadai dan siswa didik pada akhirnya dapat mendapatkan manfaat dari pembelajaran digital dan bisa menjadi pengguna yang cerdas dan berakhlak.”, sebut Pak Rohmad di akhir sesi materinya.
Setelah paparan materi dari keempat narasumber, moderator membuka sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias dalam memberikan pertanyaan. Dari 150 peserta, terdapat empat pertanyaan yang terpilih. Sesi diskusi melalui tanya jawab berjalan interaktif antara narasumber dan peserta. Setelah selesai sesi diskusi, moderator mengembalikan acara kepada MC. Acara ditutup secara resmi oleh MC pada puku 15.00 WIB. Seminar ini diharapkan dapat menjadi sarana penambahan literasi digital bagi masyarakat sebagai dukungan kepada pemerintah mewujudkan transformasi digital Indonesia.